Alkisah, beberapa tahun yang silam, seorang pemuda terpelajar dari
Pemuda itu merenung. Dengan keberanian yang didasari rasa ingin tahu pemuda itu melanjutkan pertanyaannya. “Kalau saya tidak salah, anak yang di
Pemuda tadi diam, hebat ibu ini, bisa mendidik anak-anaknya dengan sangat baik, dari anak kedua sampai ke tujuh. “Terus bagaimana dengan anak pertama ibu??” Sambil menghela napas panjang, ibu itu menjawab, “Anak saya yang pertama menjadi petani di Godean Jogja nak.” Dia menggarap sawahnya sendiri yang tidak terlalu lebar.
Pemuda itu segera menyahut, “Maaf ya Bu.. kalau ibu agak kecewa ya dengan anak pertama ibu, adik-adiknya berpendidikan tinggi dan sukses di pekerjaannya, sedang dia menjadi petani??”
Dengan tersenyum ibu itu menjawab,
“Ooo.. tidak… tidak begitu nak… Justru saya sangat bangga dengan anak pertama saya, karena dialah yang membiayai sekolah semua adik-adiknya dari hasil dia bertani.”
Note : Semua orang di dunia ini penting. Buka matamu, pikiranmu, hatimu. Intinya adalah kita tidak bisa membuat ringkasan sebelum kita membaca buku itu sampai selesai. Orang bijak berbicara “Hal yang paling penting adalah bukanlan SIAPA KAMU tetapi APA YANG SUDAH KAMU LAKUKAN.”
2 komentar:
jalan-jalan cari blogger dari Blitar, ternyata mampir di sini, blog yang bagus.
ya, mckh....
darimana???
Post a Comment
thanks for visiting my website...
leave a comment please.. ^_^