http://img412.imageshack.us/img412/4403/image15jc7.gif http://img100.imageshack.us/img100/4658/image12du2.gif

kalung Anisa

[801867_knotted_165000.jpg]

"kalung Anisa"
ini cerita tentang Anisa, seorang gadis kecil yang ceria berusia lima tahun


Pada suatu sore, Anisa menemani ibunya berbelanja di suatu supermarket. ketika sedang menunggu giliran membayar, anisa melihat sebentuk kalung mutirara mungil berwarna putih berkilauan, tergantung dalam sebuah kotak berwarna pink yang sangat cantik. Kalung itu nampaknya sangat indah, sehingga anisa sangat ingin meilikinya. Tapi…. Dia tahu, pasti ibunya akan keberatan. Seperti biasanya, sebelum berangkat ke supermarket, dia sudah berjanji tidak akan meminta apapun selain yang sudah disetujui untuk dibeli.

Dan tadi ibunya sudah menyetujui untuk membelikannya kaos kaki ber-renda yang cantik.namun karena kalung itu sangat indah, diberanikannya bertanya. “Ibu, bolehkah anisa memiliki kalung ini? Ibu boleh kembalikan kaos kaki yang tadi…” sang buda segera mengambil kotak kalung dari tangan anisa. Dibaliknya tertera harga Rp. 15.000.

Dilihatnya mata anisa yang memandangnya dengan penuh harap dan cemas. Sebenarnya dia bisa saja membelikan kalung itu, namun ia tidak mau bersikap tidak konsisten…”oke…anisa, kamu boleh memiliki kalung ini. Tapi kembalikan kaki yang kau pilih tadi. Dan karena harga kalung ini lebih mahal dari kaos kaki itu, ibu akan potong uang tabunganmu untuk minggu depan. Setuju?” anisa mengangguk lega, dan segera berlari riang mengembalikan kaos kaki ke raknya. “terimakasih…, ibu” anisa sangat menyukai dan menyayangi kalung mutiaranya.menurutnya, kalung itu membvuatnya nampak cantik dan dewasa. Dia merasa secantik ibunya. Kalung itu tak pernah lepas dari lehernya, bahkan ketika tidur.

Kalung itu hanya dilepasnya jika dia mandi atau berenang. Sebab, kata ibunya, jika basah, kalung itu akan rusak, dan membuat lehernya menjadi hijau… Setiap malam sebelum tidur, ayah anisa membacakan cerita pengantar tidur. Pada suatu malam, ketika selesai membacakan sebuah cerita, ayah bertanya “anisa…, anisa saying enggak sama ayah?” “tentu dong…. Ayah pasti tahu aklau anisa saying ayah1” “kalau begitu, berikan kepada ayah kalung mutiaramu…” “yah…, jangan dong ayah ! ayah boleh ambil “si ratu” boneka kuda dari nenek…! Itu kesayanganku juga “ya sudahlah sayang,… ngga apa – apa!.” Ayah mencium pipi anisa sebelum keluar dari kamar anisa. Kira – kira seminggu berikutnya, setelah selesai membacakan cerita, ayah bertanya lagi, “anisa…, anisa sayang nggak sih, sama ayah ?” “ayah, ayah tahu bukan kalau anisa sayang sekali pada ayah ?”.

“kalau begitu, berikan pada ayah kalung mutiaramu”. “jangan ayah…tapi kalau ayah amu, ayah boleh ambil boneka Barbie ini..”kata anisa seraya menyerahkan boneka Barbie yang selalu menemaninya bermain.

Beberapa malam kemudian, ketika ayah masuk ke kam,arnya, anisa sedang duduk di atas tempat tidurnya. Ketika didekati, anisa rupanay sedang menangis diam – diam. Kedua tangannya tergenggam di atas pangkuan air mata membasahi pipinya…”ada apa anisa, kenapa anisa?” tanpa berucap sepatah pun, anisa membuka tangannya. Di dalamnya melingkar cantik kalung mutiara kesayangannya “kalau ayah mau… ambillah kalung anisa” ayah tersenyum mengerti, diambilnya kalung itu dari tangan mungil anisa. Kalung itu dimasukkan ke dalam kantong celana. Dan dari kantong yang satunya, dikeluarkan sebentuk kalung mutiara putih… sama cantiknya dengan kalung yang sangat disayangi anisa…”anisa… ini untuk anisa. Sama bukan? Memang begitu nampaknya, tapi kalung ini tidak akan membuat lehermu menjadi hijau”.

Ya…, ternyata ayah memberikan kalung mutiara asli untuk menggantikan kalung mutiara imitasi milik anisa.

Demikian pula halnya dengan Allah SWT. Terkadang Dia meminta sesuatu dari kita, karena Dia berkenan untuk menggantikannya dengan yang lebih baik. Namun, kadang – kadang kita seperti atau bahkan lebih naïf dari anisa : menggenggam erat sesuatu yang kita anggap amat berharga, dan oleh karenanya tidak ikhlas bila kehilangan. Untuk itulah perlunya sikap ikhlas, karena kita yakin tidak akan Allah mengambil sesuatu dari kita jika tidak akan menggantinya dengan yang lebih baik.


cahaya hikmah, edisi 03/2006

2 komentar:

Anonymous Tue Sep 22, 07:09:00 PM 2009  

i prever to maintain what i have that i really love than give it to someone just in the name of love

PENY ASTIYAWATI Wed Sep 23, 02:56:00 PM 2009  

heehehehe.... it's ur argument,,, ok, syukron 4 ur comment...

Post a Comment

thanks for visiting my website...
leave a comment please.. ^_^

kalung Anisa

Posted by

[801867_knotted_165000.jpg]

"kalung Anisa"
ini cerita tentang Anisa, seorang gadis kecil yang ceria berusia lima tahun


Pada suatu sore, Anisa menemani ibunya berbelanja di suatu supermarket. ketika sedang menunggu giliran membayar, anisa melihat sebentuk kalung mutirara mungil berwarna putih berkilauan, tergantung dalam sebuah kotak berwarna pink yang sangat cantik. Kalung itu nampaknya sangat indah, sehingga anisa sangat ingin meilikinya. Tapi…. Dia tahu, pasti ibunya akan keberatan. Seperti biasanya, sebelum berangkat ke supermarket, dia sudah berjanji tidak akan meminta apapun selain yang sudah disetujui untuk dibeli.

Dan tadi ibunya sudah menyetujui untuk membelikannya kaos kaki ber-renda yang cantik.namun karena kalung itu sangat indah, diberanikannya bertanya. “Ibu, bolehkah anisa memiliki kalung ini? Ibu boleh kembalikan kaos kaki yang tadi…” sang buda segera mengambil kotak kalung dari tangan anisa. Dibaliknya tertera harga Rp. 15.000.

Dilihatnya mata anisa yang memandangnya dengan penuh harap dan cemas. Sebenarnya dia bisa saja membelikan kalung itu, namun ia tidak mau bersikap tidak konsisten…”oke…anisa, kamu boleh memiliki kalung ini. Tapi kembalikan kaki yang kau pilih tadi. Dan karena harga kalung ini lebih mahal dari kaos kaki itu, ibu akan potong uang tabunganmu untuk minggu depan. Setuju?” anisa mengangguk lega, dan segera berlari riang mengembalikan kaos kaki ke raknya. “terimakasih…, ibu” anisa sangat menyukai dan menyayangi kalung mutiaranya.menurutnya, kalung itu membvuatnya nampak cantik dan dewasa. Dia merasa secantik ibunya. Kalung itu tak pernah lepas dari lehernya, bahkan ketika tidur.

Kalung itu hanya dilepasnya jika dia mandi atau berenang. Sebab, kata ibunya, jika basah, kalung itu akan rusak, dan membuat lehernya menjadi hijau… Setiap malam sebelum tidur, ayah anisa membacakan cerita pengantar tidur. Pada suatu malam, ketika selesai membacakan sebuah cerita, ayah bertanya “anisa…, anisa saying enggak sama ayah?” “tentu dong…. Ayah pasti tahu aklau anisa saying ayah1” “kalau begitu, berikan kepada ayah kalung mutiaramu…” “yah…, jangan dong ayah ! ayah boleh ambil “si ratu” boneka kuda dari nenek…! Itu kesayanganku juga “ya sudahlah sayang,… ngga apa – apa!.” Ayah mencium pipi anisa sebelum keluar dari kamar anisa. Kira – kira seminggu berikutnya, setelah selesai membacakan cerita, ayah bertanya lagi, “anisa…, anisa sayang nggak sih, sama ayah ?” “ayah, ayah tahu bukan kalau anisa sayang sekali pada ayah ?”.

“kalau begitu, berikan pada ayah kalung mutiaramu”. “jangan ayah…tapi kalau ayah amu, ayah boleh ambil boneka Barbie ini..”kata anisa seraya menyerahkan boneka Barbie yang selalu menemaninya bermain.

Beberapa malam kemudian, ketika ayah masuk ke kam,arnya, anisa sedang duduk di atas tempat tidurnya. Ketika didekati, anisa rupanay sedang menangis diam – diam. Kedua tangannya tergenggam di atas pangkuan air mata membasahi pipinya…”ada apa anisa, kenapa anisa?” tanpa berucap sepatah pun, anisa membuka tangannya. Di dalamnya melingkar cantik kalung mutiara kesayangannya “kalau ayah mau… ambillah kalung anisa” ayah tersenyum mengerti, diambilnya kalung itu dari tangan mungil anisa. Kalung itu dimasukkan ke dalam kantong celana. Dan dari kantong yang satunya, dikeluarkan sebentuk kalung mutiara putih… sama cantiknya dengan kalung yang sangat disayangi anisa…”anisa… ini untuk anisa. Sama bukan? Memang begitu nampaknya, tapi kalung ini tidak akan membuat lehermu menjadi hijau”.

Ya…, ternyata ayah memberikan kalung mutiara asli untuk menggantikan kalung mutiara imitasi milik anisa.

Demikian pula halnya dengan Allah SWT. Terkadang Dia meminta sesuatu dari kita, karena Dia berkenan untuk menggantikannya dengan yang lebih baik. Namun, kadang – kadang kita seperti atau bahkan lebih naïf dari anisa : menggenggam erat sesuatu yang kita anggap amat berharga, dan oleh karenanya tidak ikhlas bila kehilangan. Untuk itulah perlunya sikap ikhlas, karena kita yakin tidak akan Allah mengambil sesuatu dari kita jika tidak akan menggantinya dengan yang lebih baik.


cahaya hikmah, edisi 03/2006

|

2 komentar

  1. Anonymous Said,

    i prever to maintain what i have that i really love than give it to someone just in the name of love

    Posted on Tue Sep 22, 07:09:00 PM 2009

     
  2. heehehehe.... it's ur argument,,, ok, syukron 4 ur comment...

    Posted on Wed Sep 23, 02:56:00 PM 2009

     

Post a Comment

thanks for visiting my website...
leave a comment please.. ^_^

[X]

comment here...


ShoutMix chat widget

chat room

About Me

My photo
Blitar, Jawa Timur, Indonesia
A HEART dies when it is not able to share its FEELINGS.., but a HEART Kills itself when another Heart doesnot Understand its Feelings...

Followers

Plurk